Triandika Weblog Rotating Header Image

Poem

Hingga Purnama

Tiba waktu yang dinanti
Datang di sela asa diri
Untuk tetap selalu kembali
Rumah terindah nan bersemi

Jauh kita dalam hariba
Tak setiap jenak kita bersama
Tak semua nafas kita kuasa
Dekap rindu kidung sentosa
Namun sayang kita berasa
Pada hati nan setia

Sayangku..
Enam purnama kita lalui
Berpadu sebuah niat suci

Aku mencintaimu..
Hingga purnama tak kembali

***
Selamat hari lahir
Untuk bunda anakku

arwiga-2

Anugerah Terindah

Pada suatu masa saat kau bercerita
Tentang bayangan sebuah kota
Ada serpihan rasa di selaksa jiwa

Siapakah mereka di beranda
Menguntai kisah mimpi dan cinta
Sambil menikmati senja
yang semakin menjingga?

PadaNya serta merta ku bertanya
Atas fitrah rasa yang teramat bermakna
Di hamparan sukma

Maka tatkala takdir dijemput waktu
Do’a dan realita terikat berpadu
Kalbu ini bergumam syahdu
“Kau anugerah terindah bagiku…”

– untuk suamiku dan (calon) buah hati kami –

Rumah terindah

telah letih langkahku

dan terasa berat

telah gundah jiwaku

dan terasa pekat

 

cukup banyak kesalahan

telah kubuat

sudah banyak godaan

telah menyekat

 

tak ingin lagi air mata

tak ingin lagi berdiam kata

 

di mimpi malamku terngiang

bunyi suaramu

yang memanggilku pulang

ke dalam hatimu

 

kini telah sampai waktu

tunggu aku,

di depan pintumu

 

aku akan pulang

aku ingin pulang

pulang ke hatimu

 

karena..

hanyalah hatimu

rumahku terindah

 

-untuk istriku dan (calon) buah hati kami-

Awal Kisah

Ketika sebuah kalimat suci terucap
Satu langkah kaki menapak hidup baru
Kata orang, hidup itu benar-benar baru.

Sujudmu adalah sujudnya
Doamu adalah doanya
Nafasmu adalah nafasnya
Detakmu adalah detaknya
Langkahmu adalah langkahnya

Tiada arti lagi keegoisan, jika ingin terus bertahan
Jangan pula harap kesempurnaan

Pengorbanan adalah lebih indah
karena itu yang membuat dien tak lagi satu perdua

Sekarang, ada ucap darinya yang harus kau patuhi
Sekarang, ada dirinya yang harus kau makmumi

Bukan sekedar kasih,
Sematkanlah doa yang kan menjaganya selalu,
Bukan sekedar harta,
Iringilah dengan kesetiaan tak berujung

Selimutilah bahtera dengan AlQur’an dan sujud-sujud panjang
Karena dengannya, ia menjadi bintang bagi semesta alam.

Berterima kasihlah pada penguasa Alam
Ia telah menganugerahimu dengan perhiasan terindah
Ia telah mengirimkanmu imam menuju JannahNya.
Jagalah.. hingga akhir kisahmu

By: Filanria B
-seorang sahabat-