Triandika Weblog Rotating Header Image

Java

Banten Trip: Anyer, Cikerai, Waterpark

Banten menjadi semacam agenda rutin liburan, sampai sekarang sudah 2 kali kami kesana dengan agenda jalan-jalan plus usaha :).

Pertama bulan Maret, agenda utama nginap dan main di pantai Anyer. Pilihan jatuh ke hotel Anyer Cottage. Mengingat check in hotel baru bisa jam 14, maka pagi sampai makan siang perlu destinasi lain yang dekat. Jelas pilihan utama adalah Vila Ternak Cikerai yang juga kami kunjungi tahun lalu.

Bedanya setahun kemudian, ada banyak sekali perkembangan Vila Ternak ini. Ada pembuatan lahan parkir dan area panah di depan (seberang jalan) lokasi utama, serta pengembangan lahan ke area belakang misanya untuk berkuda, tree houses, bale-bale, hingga ke area bermain di sebuah sungai kecil.

Tidak lupa area utama termasuk tempat makan dan mushola juga ada pelebaran. Tiket masuk nya kali ini per kendaraan, dengan bonus susu dan tiket berkuda. Satu2nya tantangan di Vila Ternak ini adalah suhu panas nya (karena Banten panas). Jadi jangan pakai baju tebal dan banyak minum air.

Jelas Vila ternak mencoba mengambil segmen warga lokal sekitar nya  dimana kunjungan studi anak sekolah (TK) cukup dominan. Dan mengambil segmen Jabodetabek yang mencari destinasi tambahan sebelum sore di Anyer. Sangat tepat karena searah ke Anyer, persis seperti yang kami lakukan. Setelah sholat dan makan siang di Cikerai, maka meluncur ke Anyer normalnya sekitar 1 jam saja (tergantung Anyer sebelah mana).

Jam 15an, kami sudah sampai di Anyer Cottage. Kenapa memilih ini? Satu tentu harga, value for money, untuk fasilitas ada kolam renang dan akses ke pantai pasir. Not bad overall, kecuali kondisi bangunan yang tua (hotel lama). Dari sisi akses makanan luar juga cukup banyak makanan di luar hotel ketika malam atau sarapan.

Kunjungan kedua kami kedua ke Banten awal Mei karena Vila Ternak juga melakukan usaha Vila Kurban (penggemukan dan penjualan hewan Kurban). Sebenarnya bisa saja daytrip ke Banten, tapi sekalian kami ingin menginap di hotel Cilegon. Pilihan jatuh ke Greenotel Cilegon. Kami berangkat Senin pulang kantor sampai Cilegon sekitar jam 19,  dan Selasa hari libur.

Pertimbangan memilih Greenotel yang kurang lebih sama dengan Anyer Cottage. Agak unik karena hotel ini berada di area bisnis (ruko). Namun disini kita langsung mendapat akses ke waterpark Cilegon, yang saya kira normal tiket nya 25 ribu per orang. Dengan menginap dan breakfast plus akses waterpark, harga yang ditawarkan masih cukup make sense.

Baru setelah puas pagi main di waterpark, menjelang makan siang kami ke Vila Ternak. Artinya, jika mau berangkat Jum’at setelah kantor, menginap di Greenotel, mampir Vila Ternak, lalu ke area pantai Anyer, maka anda sekeluarga bisa mendapat full experiences yang cukup menjadi weekend getaway dari Jaodetabek ke Cilegon. Selamat mencoba!

Daytrip Pacitan, Pantai terbaik Jawa Timur

Momen mudik saat lebaran 2017 ke Magetan kali ini kami agendakan untuk jalan-jalan sehari ke Pacitan, masih di Jawa Timur. Magetan ke Pacitan cukup jauh, perjalanan 3.5 jam dengan melalui Madiun dan Ponorogo. Praktis minimal 7 jam habis di jalan pulang pergi memang, tapi pilihan ini yang harus dilakukan karena berbagai alasan daytrip.

Pagi berangkat jam 7 lebih, kami sampai ke tujuan pertama di Pantai Srau hampir jam 11. Pantai Srau sendiri perjalanan 30 menit ke arah barat kota Pacitan. Pantai ini masih lumayan bersih dengan pasir putih yang menawan, serta tidak terlalu ramai pengunjung (mungkin karena akses nya juga lumayan jauh dari jalan besar). Tidak lupa ombak khas pantai selatan Jawa. Cocok untuk semacam gathering keluarga, maka kami pun menggelar bekal makan siang disini.

Sibling @Srau

Setelah foto2 dan makan siang di Srau, selanjutnya kami menuju Sungai Maron sekitar 40 menit dari Pantai Srau, yang dijuluki Sungai Amazon Pacitan. Sekilas under-estimate karena tampilan Sungai Maron dari tempat parkir mobil kurang menyakinkan, tapi begitu mengarungi sungai nya, maka benar juga Sungai ini disebut Amazon. Karena warna hijau sungai dan tebing2 pinggir sungai cukup menawan. Sungai biasa yang lebih dari biasanya. Foto2 instagram pun sangat cocok di Sungai ini.

Maron River Amazon

Berikutnya kami menuju ke Pantai Klayar yang jadi semacam obyek pantai wisata ‘resmi’ di Pacitan, sekitar 30 menit dari Maron. Jika di Srau atau Maron, lebih seperti dikelola oleh masyarakat sedangkan di Klayar sudah ada gate resmi dari Dinas setempat. Pantai Klayar juga lebih ramai dengan fasilitas pendukung yang lebih baik. Tipikal pantai nya mirip dengan Srau, pasir dengan kombinasi batuan di bibir pantai nya. Tapi buat kami Srau lebih alami dibanding Klayar.

Menjelang matahari tenggelam, kami memutuskan untuk segera beranjak dari Klayar jalan pulang menuju Magetan lagi. Dengan mampir sholat dan makan malam, kami sampai di Magetan lewat jam 10 malam. Meski padat dan singkat, tapi cukup memberi pengalaman pantai indah yang masih bisa dijangkau dari Magetan. Menurut kami, landskap pantai-pantai Pacitan adalah pantai terindah di Jawa bersaing dengan Pangandaran. 🙂

Anyway, akses Pacitan memang cukup jauh dan menantang baik dari Madiun, Trenggalek maupun dari Jogja. Buat yang belum pernah ke Pacitan, perjalanan ke Pacitan idealnya menginap minimal 1 malam di kota Pacitan nya, sehingga bisa lebih jenak dalam menikmati beragam obyek wisata khususnya pantai dan sekitarnya. Selamat mencoba!

Weekend: Daytrip Wisata Ternak di Banten

Perjalanan ke Banten sekitar 4 tahun lalu lebih ke jalan-jalan menikmati pantai Banten. Sekarang kami melakukan daytrip di hari sabtu dengan tujuan untuk melihat beberapa peternakan terpadu di sekitar Cilegon, Banten. Satu dan lain hal karena kami ikut ambil bagian dalam investasi penggemukan ternak untuk persiapan hewan kurban 2017 :).

Pagi sebelum jam 7 kami meluncur dari Depok menuju ke Tol Jakarta-Merak, tempat janjian ketemuan dengan dua rekan kantor dan keluarga nya yang sama-sama investasi di proyek penggemukan itu.

Tujuan pertama di Jawara Banten Farm yang dikelola oleh seorang teman yang pernah muncul di Kick Andy yaitu, Nur Agis Aulia. Sayangnya Agis nya tidak datang, jadinya kami hanya berkeliling peternakan terpadu nya. Ada kandang kambing, domba, sapi, kelinci lalu kolam ikan, sayuran tanah, hidroponik dll nya.

Kandang Ternak

Kandang Ternak

Tidak lupa ada aula yang dijadikan sebagai ruang tamu apabila ada kunjungan dari pemerintah, pemuda dan anak-anak sekolah sebagai tempat pelatihan dan laboratorium peternakan terpadu. Saya jamin ketika anda kesini, maka anda akan jatuh cinta tentang konsep terpadu yang diusung Mas Agis, lulusan UGM dan salah satu juara pemuda pelopor nasional 2016 ini.

Di Jawara Banten Farm

Di Jawara Banten Farm

Kandang berikutnya tidak jauh dari sana, fokus ke penggemukan kambing dan domba, terutama pemulihan ketika hewan baru datang dari Jawa Tengah.

Setelah cukup kami melanjutkan ke kandang ketiga sekaligus kandang terakhir kunjungan kami, pemandu dari Ternaknesia menyebutnya ini kandang yang paling bagus karena sudah menjadi agrowisata resmi, yang dikenal dengan Vila Ternak Cikerai, yang juga dikelola oleh seorang teman, Mas Hari Bowo lulusan IPB.

Di kawasan Vila Ternak ini dibuat tematik, ada Sapi, Kambing dan Domba, Ikan, Kelinci, Ayam, Burung, perkebunan dll. Terdapat beberapa saung diantara kandang-kandang tersebut.

Respon dari pengunjung terutama keluarga dengan anak-anak sangat baik meskipun baru dibuka mulai Januari 2017, terutama saat weekend atau jika ada tour anak TK.  Disini anak-anak mencoba didekatkan kembali tentang pertanian dan peternakan dimana ini mulai hilang karena pengaruh gadget dan televisi.

Vila Ternak Cikerai

Vila Ternak Cikerai

Untuk masuk ke kawasan, normalnya dikenakan tiket masuk. Tapi karena kami berteman (hehe), jadinya kami diperbolehkan masuk hehe. Vila Ternak ini juga menawarkan makan siang yang cukup terjangkau dan enak di saung-saung nya. Terbukti banyak keluarga dan anak muda makan siang bahkan sambil rapat di di Vila Ternak ini.

Maksi di Vila Ternak

Maksi di Vila Ternak

Jam 2 siang, kami meluncur pulang kembali ke Jakarta dan Depok. Sebenarnya hanya sekitar 25 menit dari Vila Ternak melalui jalan ring road ke kawasan pantai Anyer atau Hotel Marbela Anyer atau menara pengawasan Anyer.

Namun karena rasanya sudah pengin pulang jadinya kami langsung pulang. Oiya, mampir dulu makan duren di depan pom bensin kota Cilegon sebelum perempatan PCM ke Tol Cilegon Timur. Lumayan rasa dan harga nya sesuai, sampai dibawa pulang hehe.

Semoga ke depan, profil anak-anak muda seperti Mas Agis dan Mas Bowo ini yang ikut memajukan pertanian dan peternakan yang modern seluruh Indonesia. Sebagai bentuk dukungan, anda bisa ajak keluarga atau teman berkunjung kesana, yang mungkin dilanjutkan menikmati pantai Banten.

Selamat ber-eduwisata dan berlibur :).

Jelajah Alam di Sekitar Cikole Jayagiri Resort

Keindahan panorama alam Kota Bandung dan kawasan sekitarnya memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Kawasan ini dikenal memiliki banyak tempat wisata alam menarik, seperti Kawah Putih Gunung Patuha, Kebun Teh Ciater, Taman Hutan Dago Pakar, Situ Patenggang, dan Curug Dago.

Salah satu kawasan yang terkenal memiliki panorama dan tempat wisata alam menarik di sekitar Bandung adalah Lembang. Lembang merupakan kawasan yang berada pada ketinggian sekitar 1.312 sampai 2.084 meter di atas permukaan laut. Daya tarik utama tempat ini tentu saja Gunung Tangkuban Perahu.

Di Lembang, terdapat sebuah resor asri bernama Cikole Jayagiri Resort. Bagi Anda yang berkesempatan untuk mengunjungi Bandung dan berlibur di daerah Lembang, tempat ini adalah pilihan yang tepat untuk menginap dan menghabiskan masa liburan di Bandung.

Cikole Jayagiri Resort merupakan penginapan berkonsep alami. Berlokasi di kawasan hutan hijau milik Perhutani, resor ini menawarkan sensasi menginap di cottage-cottage kayu yang dikelilingi rimbun pepohonan pinus dan suasana hutan yang menenangkan.

Harga sewa kamar atau cottage di resor ini berkisar antara 300 ribu sampai 2.2 juta per malam, tergantung tipe dan jenis cottage nya. Agar lebih praktis, kita dapat memesan kamar di Cikole Jayagiri Resort melalui situs ini dan mendapatkan tawaran potongan harga yang menarik. Tentu kita juga bisa membandingkan dengan layanan serupa sebagai bagian tips travelling.

Selain menawarkan sensasi penginapan di cottage tengah hutan, resor asri ini juga dikelilingi banyak tempat wisata menarik, di antaranya adalah:

1. Bandung Treetop Adventure Park

Bandung Treetop Adventure Park merupakan tempat wisata berupa wahana uji nyali dan keberanian. Di tempat ini, para wisatawan diajak bertualang menjelajahi hutan lewat udara melalui permainan flying fox.

Panjang lintasan flying fox di Treetop Adventure Park sekitar 160m dengan ketinggian 20m dari permukaan tanah untuk orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak lintasan hanya dibuat setinggi 2m. Keren kan? hehe

Soal keamanan, jangan khawatir. Setiap peralatan permainan dan keselamatan wahana flying fox ini sudah diuji kualitasnya dengan prosedur keamanan berstandar tinggi yang katanya diawasi technical advisor langsung didatangkan dari Perancis.

Saat bermain, anak-anak juga akan mendapatkan bimbingan dari para guide yang bertugas di atas maupun bawah wahana flying fox tersebut. Sebelum bermain, pengunjung akan mendapatkan pengarahan singkat tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika meluncur.

Harga tiket untuk bermain di Bandung Treetop Adventure Park

a. Turis Lokal:
– Dewasa : Rp180.000,-
– Anak: Rp125.000,-
– Family (untuk 2 dewasa dan 2 anak): Rp480.000,-

b. Turis Mancanegara:
– Dewasa: USD 20
– Anak: USD 14

Harga tiket itu sudah termasuk 8 level lintasan yang meliputi 88 rintangan, 24 jalur flying fox, asuransi, sewa peralatan keamanan, dan air mineral. Lumayan kan?

2. Gunung Tangkuban Perahu

Bandung Tangkuban Perahu

Konon, Gunung Tangkuban perahu adalah sebuah perahu yang dibangun oleh seorang pemuda untuk Dayang Sumbi, perempuan yang dicintainya. Pemuda tersebut tidak sadar bahwa perempuan yang ia cintai adalah ibu kandungnya sendiri.

Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi aktif yang berlokasi sekitar 4,27km dari Cikole Jayagiri Resort. Selain sejarah dan legenda kontroversial dibalik terbentuknya gunung ini, daya tarik utama Gunung Tangkuban Perahu adalah kawah belerang dan kawasan hutan lindung yang mengelilingi gunung. Tentu lebih dekat dari Jakarta untuk berkunjung ke kawah belerang disini dibanding kawah di kawasan Bromo.

Jika kita berkunjung ke sini, sebaiknya gunakan pakaian dan jaket yang tebal. Suhu udara di kawasan ini termasuk rendah. Pada siang hari suhu udara berada pada kisaran 17°C, sedangkan malam hari bisa turun hingga 2°C.

Tercatat ada tiga kawah utama di Gunung Tangkuban Perahu, yaitu Kawah Paguyangan Badak, Kawah Upas, Dan Kawah Ratu. Untuk bisa menjelajahi semua kawah, sebaiknya datang lebih pagi. Karena terbentang luas, kita membutuhkan waktu sekitar 2 jam agar bisa melihat semua kawah.

Jangan lupa untuk menggunakan masker dan sepatu yang nyaman. Karena termasuk gunung aktif, bau belerang masih sangat menyengat di sini. Jika terlalu banyak menghirup aroma belerang, biasanya akan merasa pusing dan mual.

Tarif masuk ke gunung ini antara 20 sampai 30 ribu untuk turis lokal dan 200 sampai 300 ribu bagi turis mancanegara.

3. De Ranch Lembang

Bandung De Ranch

Rasakan sensasi menjadi koboi sehari saat berwisata ke De Ranch Lembang. De Ranch merupakan tempat wisata unik yang berlokasi di dataran tinggi Lembang sekitar 4,47km dari Cikole Jayagiri Resort.

Di tempat wisata ini, pengunjung diajak menjelajahi setiap sudut De Ranch dengan menunggangi kuda dan mengenakan atribut koboi seperti topi, pakaian, serta sepatu. Selain itu, di tempat ini kita bisa belajar banyak hal mulai dari cara merawat kuda, memerah susu sapi, sampai latihan membuat kue khas De Ranch.

De Ranch Lembang memang sebuah tempat wisata yang tepat untuk keluarga. Disana bisa mengajak anak-anak untuk berlibur sekaligus belajar banyak hal baru di sini. Tidak heran jika De Ranch menjadi tempat liburan favorit dan banyak dikunjungi para wisatawan baik dari dalam kota maupun luar Kota Bandung.

Tiket masuk De Ranch sekitar 5 ribu untuk weekday dan weekend, sudah mendapatkan segelas susu sebagai welcome drink. Tiket ini belum termasuk tiket masuk ke wahana-wahana permainan dan edukasi di De Ranch.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk berlibur dan menghabiskan masa liburan Anda di Lembang dan menginap di cottage Cikole Jayagiri Resort? Bandung memang tidak punya pantai seperti Banten, tapi selalu menawarkan tempat wisata dan penginap yang eksotis. Jangan lupa ajak keluarga dan orang tercinta saat liburan yang nyaman dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan ini. Selamat berlibur! 🙂

Daytrip: Sukabumi dengan KA Pangrango

Niat untuk mencoba KA Pangrango Bogor-Sukabumi akhirnya kesampaian hari libur 25 Desember kemarin. Dua minggu sebelumnya adalah rencana awal, tapi karena kehabisan tiket kereta maka akhirnya pesan 7 hari sebelum hari-h melalui online ticketing. Dan ternyata benar, tiket Sukabumi di hari weekend/libur sebaiknya dibeli beberapa hari sebelumnya (bisa dipesan mulai 7 hari sebelum berangkat). Maklum, KA ini sekarang menjadi primadona baru masyarakat baik Sukabumi/Bogor ataupun wisatawan yang ingin mencoba kereta seperti kami. Kami memilih kereta paling pagi dari Bogor 7.35 dan kembali ke Bogor 15.20 dari Sukabumi.

Karena kami membeli tiket online, maka kami harus menukarkan print tiket online ke tiket asli di counter atau stasiun kereta yang online. Yang agak tidak mengenakan adalah prosedur penukaran harus dilakukan maksimum 1 jam sebelum keberangkatan. Saya telepon ke CS KAI, apakah SOP 1 jam itu artinya sistem nya tidak bisa input data lagi atau itu hanyalah prosedur pencegahan supaya penumpang tidak tergesa-gesa. Namun CS tidak bisa menjawab pertanyaan saya tersebut.

Logikanya, penumpang sudah bayar tiket jadi tidak ada alasan tidak bisa berangkat gara-gara tidak print tiket asli (ingat, KA belum seperti pesawat dengan sistem boarding). Lalu, ketentuan pembatalan perjalanan bisa dilakukan sampai 30 menit sebelum berangkat atau dianggap hangus. Terakhir, last minute pun orang masih bisa beli tiket secara manual artinya sistem masih buka. Jadi, SOP 1 jam harus print tiket asli tersebut hanya menyusahkan penumpang, contohnya jalur Bogor-Sukabumi ini.  Koq bisa?

Jadi karena 7.35 berangkat maka sesuai SOP jam 6.35 harus sudah print tiket. Nah.. KRL (Manggarai) ke Bogor sebelum jam segitu adalah KRL yang di Depok Baru (DPB) jam 5.33 sampai Bogor Jam 6.01, karena KRL berikutnya di DPB jam 6.19 sampai Bogor Jam 6.46. Jadi, saya adalah korban nya yang harus ambil KRL DPB Jam 5.33, dan ternyata banyak orang masih bisa print tiket sampai jam 7! Artinya, lain kali kalau mau mencoba rute ini, maka bisa ambil KRL DPB Jam 6.19, sehingga ada waktu santai untuk persiapan.

DPB 5.30

Oiya, KA Pangrango ini naik turun penumpang dari Stasiun Paledang Bogor, dari stasiun KRL jalan kaki ke selatan menyeberang jalan sekitar 300 meter/10 menit menyusur rel. KA Pangrango pertama berangkat dari Sukabumi jam 5.10 dan sampai Bogor jam 7.20, sedang terakhir dari Bogor jam 6.00, sangat cocok juga bagi orang Sukabumi yang ingin jalan2 1 hari di Bogor.

Stasiun Paledang ini menurut saya bukanlah stasiun, tapi halte kereta. Bagaimana disebut stasiun jika fasilitas dasar tempat duduk, toliet tidak ada. Menurut satpamnya, akan dilakukan pembenahan lagi ke depannya dan tidak mungkin menyatukan stasiun KRL dengan KA Sukabumi karena KRL sendiri sudah cukup crowded. Namun menurut saya, area terbatas dan lokasi yang mepet dengan rumah penduduk membuat St Paledang sulit dikembangkan menjadi stasiun yang layak. Sayang, padahal bisa lebih baik dengan mengembangkan stasiun KRL yang ada sehingga bisa cukup memperbaiki fasilitas 1 stasiun dan terintegrasi antara KRL dan KA Sukabumi.

St Paledang

Halte Paledang

KA Pangrango datang tepat waktu, saatnya menikmati kereta Ekonomi AC yang murah meriah (Rp 15 ribu sekali jalan).

Naek KA

Safa Tidur

KA Ekonomi AC

Waktu tempuh 2 jam 10 menit tidak begitu terasa, dan Safa pun cukup lelap tidur hehe.

View

View KA

Dan.. tiba di Sukabumi, disambut bangunan klasik stasiun yang masih gagah. Betul2 sayang kalau rute ini dulu sempat mati, dan akan lebih baik jika rute ini dilanjutkan kereta terusan ke Cianjur lalu Bandung.

We are here, Sukabumi

Safa LoL

Luar St Sukabumi

Dari stasiun, kami menuju Sela Bintana (SB), sebuah hotel***+resort yang juga dibuka untuk umum dan terdapat fasilitas umum yang cukup nyaman. Kenapa SB? Karena SB yang paling bisa dijangkau dengan rute day trip Sukabumi. Dari stasiun sekitar 30 menit, naik angkot pink kemudian ganti angkot merah sampai mentok. Sekali naik, angkot Sukabumi 3 ribu per dewasa jauh dekat.

Berikut ini beberapa fasilitas SB. Kawasan SB ini lumayan dingin, jadi cukup nyaman.

Harga tiket nya 5 ribu per orang, atau paket naik mobil hingga bus. Hati2.. sebaiknya anda meminta bukti karcis karena normalnya petugas tidak akan memberikannya (baca: dikorupsi). Bukan masalah ada plang jelas (jika tidak ada karcis, maka tidak diasuransikan), namun kesempatan korupsi harus dicegah :).

Tiket Sela Bintana

Peringatan Tiket

Kami menikmati SB dengan cara menyewa tikar (nyewa 10 ribu) sambil makan makanan kecil. Safa bermain busa sabun untuk membuat balon.Safa Balon Tiup

Tidak lupa.. foto keluarga. heheKeluarga

Setelah dhuhur, kami makan di warung yang banyak ada di sebelah kiri pintu gerbang SB. Jam 2, kami meluncur ke bawah menuju tujuan berikutnya, Pabrik Moci.

Warung Makan SB

Jika anda ingin ke pabrik Moci seperti kami, sebaiknya turun dari kawasan SB paling lambat jam 13.30, sehingga cukup waktu memilih-milih Moci dan mengejar angkot ke stasiun. Dan karena keterbatasan waktu tersebut, kami ‘gagal’ mendapatkan moci yang paling top di Sukabumi, Moci Lampion. Kawasan pabrik moci ini, adalah berupa jalanan masuk pemukiman yang katanya total ada 5 pabrik moci di dalamnya.

Dari SB ke Pabrik Moci (30 menit), naik angkot merah lagi kemudian pindah angkot kuning, jangan lupa bilang ke Pabrik Moci. Untuk ke stasiun, naik kuning lagi arah yang sama terus pindah ke angkot pink. Dari pabrik mocil ke stasiun sekitar 15 menit. Jangan lupa selalu sebutkan tujuan sehingga sopir angkot akan mudah berhenti dan mengoper ke angkot berikutnya.

Pabrik Moci

Moci Store

Safa Angkot

Sampai kembali ke stasiun Sukabumi. Oiya, jangan lupa saat print tiket pagi di Paledang sekalian untuk tiket pulang nya sehingga begitu di stasiun Sukabumi tidak tergesa-gesa. KA Pangrango dari Bogor tiba jam 15.15 dan kami pun siap untuk naik kembali.

Sudah menjadi skenario, untuk pulang kami naik eksekutif (Rp 35 ribu) sehingga lengkap pengalamannya. Hmm.. harga memang ga bohong, nyaman bukan? hehe. Dan Safa juga menikmati nya sebelum terleap tidur lagi.

Naik KA Eks

KA Nyaman

KA Eksekutif

Ada yang bilang toilet kereta jorok? Saya menilai sekarang jauh lebih baik dari dulu, yang ekonomi tidak kotor dan yang eksekutif cukup bersih.

Oiya, satu saran lagi perihal pemilihan kursi terutama jika pesan melalui online ticketing. Kursi KA Ekonomi saling berhadapan, misal kursi nomor 1 berhadapan dengan 2, no 3 dengan 4 dst. Tampilan online, 3 seri CDE 1 tempat duduk dan 2 seri AB 1 tempat duduk. Padahal realitanya, 3 seri ABC 1 tempat duduk, 2 seri DE 1 tempat duduk. Sedang untuk KA Eksekutif, urutan seri nya di gerbong ABDC (artinya A dan C di jendela), bukan ABCD seperti tampak online. Kedua hal susunan kursi ini harus diperbaiki oleh KAI di tampilan online nya.

Akhirnya Jam 17.35 kami sampai di Paledang, dan menyeberang jalan menuju stasiun KRL menuju Depok. KRL berangkat dari Bogor jam 18 dan kami sampai di rumah Jam 19, Alhamdulillah.

Menyeberang Jalan Bogor

Ternyata cukup banyak orang yang melakukan day trip, karena banyak bertemu orang yang sama dari pagi hingga sore. Orang-orang mulai menikmati ke  Sukabumi dengan KA, karena jika perjalanan darat konon bisa sampai 4-5 jam. Apalagi jika bersama anak-anak, maka rute Sukabumi ini jadi rute KA antar kota non KRL yang nyaman, plus cukup 1 hari saja. Jadi, selamat mencoba..