Triandika Weblog Rotating Header Image

May 20th, 2013:

Family Trip: Singapore

Singapore, tidak ada yang istimewa dibahas dari negara-kota ini. Tapi karena negara terdekat ini yang belum terjamah, maka awal Januari lalu kami bertiga jalan-jalan kesana. Jika biasanya jalan-jalan dilakukan sekalian dengan perjalanan dinas, maka ke Singapore kali ini benar-benar diniatkan untuk sendiri alias tidak ada model sebagian dibiayai kantor.

Meski demikian, strategi promo tiket pesawat Garuda dan kombinasi tinggal 3 malam di tempat teman di dekat NUS (terima kasih kepada Iqbal & Ipeh 🙂 ) dan 2 malam di hotel dekat Mustafa Center bisa mengurangi biaya jalan-jalan. Berangkat 3 Januari pesawat GA jam 4 WIB, dan pulang 8 Januari 2013 first flight jam 7 pagi.

DSC04570

Untuk Safa, ini adalah perjalanan pesawat kedua ke luar, setelah tahun 2011 lalu ke Malaysia. Secara keseluruhan sudah 4 kali perjalanan pesawat, dua domestik adalah ke Jogja Juni 2010 dan Bali Desember 2011. Namun demikian, secara biaya perjalanan ke Singapore adalah yang pertama usia diatas 2 tahun sehingga membayar penuh. Itulah mungkin mengapa selama periode setelah Desember 2011 – Desember 2012 tidak ada perjalanan pesawat karena masih ‘belum ikhlas’ bayar penuh (hehe).

DSC04573

Seperti biasa negara yang lebih maju, tidak ada transportasi umum yang sulit di Singapore, sepanjang kita membaca peta dan bertanya.Itinerary disusun oleh bunda, yang kali ini lebih semangat ke Singapore.

Hari kedua Jum’at, Merlion dan makan siang masakan indonesia di food court salah satu mall Orchard Road.

DSC04677

DSC04680

Karena masih hari pertama dan masih capek adaptasi jalan kaki, maka sore hari sudah kembali ke flat, dan malamnya main-main di taman sekitar flat tersebut. Itinerary hari esoknya diputuskan ke Singapore Zoo instead of Bird Park. Pertimbangan karena Safa masih belum paham betul jenis-jenis burung walaupun secara atraksi konon lebih menarik dibandingkan zoo. Langsung booking tiket online lumayan bisa diskon 10%. Plus kali ini Safa dianggap (menganggap diri hehe) belum cukup beli tiket sendiri.

 

Hari ketiga Sabtu, Singapore zoo seharian, sore di Garden by the bay dan malam di Merlion lagi. Jam 9 pagi sudah jalan, seharian di zoo dengan tidak mau rugi menonton semua 4 free animal live shows walaupun harus ngos-ngosan pindah lokasi satu ke yang lain karena waktu yang mepet (hehe). Tiket yang dibeli komplet shuttle bus untuk keliling zoo, namun karena live show mepet tersebut kami akhirnya sering juga jalan tanpa shuttle. Tetap tidak mau rugi, kami sampai muter2 dengan shuttle tersebut sampai 3 kali hingga guide nya sampai mau menawarkan lagi shuttle bahkan ketika kami akan pulang. Dibanding Ragunan, Singapore Zoo ini jauh lebih kecil. Jadi kalau anda biasa jalan2 di Ragunan, sebaiknya tidak perlu bayar shuttle.

Makan siang di zoo, namun sudah berstrategi membawa nasi putih dan fried chicken, jadi makan order cukup 1 menu formalitas supaya ga sungkan duduk di kursi restorannya. Safa sendiri sangat menikmati zoo,bahkan sampai tidur cukup nyenyak sekali (hehe).

DSC04765

Sampai jam 3 sore baru jalan ke Garden by the bay.

DSC04815

Penasaran dengan laser malam merlion, dibela-belain juga sampai jam 8 malam nunggu, lalu pulang mampir dinner di mall clementi. Jam 11 baru sampai flat.

Hari keempat Minggu ke NUS, Sentosa dan migrasi ke hotel, maka kami rencanakan jalan-jalan hanya sampai sore saja. Pagi hari lihat-lihat ke NUS khususnya Engineering Faculty, hanya jalan sekitar 500 meter ke gerbang NUS.

DSC04871

Lalu berangkat ke Vivo City untuk makan siang di food court yang sangat enak sebelum ke Sentosa. Ke Sentosa, opsi bridge walk yang dipilih mengingat paling murah hanya SGD 1/person untuk gate pass ke Sentosa, sedangkan jika monorel SGD 5 atau sky train 10 SGD. Seperti biasa, Safa juga sangat menikmati escalator nya. Sayang Safa sudah cukup capek dan pingin tidur siang saat tiba di Sentosa. Dari Sentosa ke Vivo, mencoba monorel karena kalau keluar dari Sentosa gratis.

DSC04893

Sebelum ke Flat Ipeh+Iqbal, kami mampir dulu ke flat teman yang juga di area yang sama, Dewi IF’03 sekeluarga. Lumayan, bisa jalan-jalan plus silaturahim dan sharing info. Setelah makan malam di flat, kami pun migrasi ke hotel. Di hotel sampai jam 9, beres-beres terus tidur pulas.

Hari kelima Senin, agenda belanja Bugis + Chinatown + Mustafa Center. Sebenarnya malamnya ada keinginan ke Clark Quay, tapi urung karena males dan saldo e-travel card sudah limit tidak bisa dipakai lagi (harus top up). Siap-siap saja karena jam 4.30 pagi naik taxi ke Changi.

DSC04950

Hari keenam Selasa, pulang Indonesia. Karena masih kena night charge, jatuhnya SGD 40 (pfuh… kalau naik MRT paling pagi jam 5 total berdua paling cuma SGD 5).  Lain kali kalau ngejar tiket promo dan first flight, harus bener-bener dihitung dengan taxi fare, mana yang lebih efisien.

Seperti halnya di KLCC, Changi juga menyediakan arena kids play ground. Lumayan Safa jadi tidak terlalu jenuh karena pagi-pagi sudah bangun-bangun. Pesawat on schedule, jam 9 pagi sudah landing di Indonesia.

DSC04969

Jalan-jalan (dan tinggal) di luar negeri memang (terlihat) menyenangkan, namun tetap pulang ke negeri sendiri yang paling diidamkan. Dan belum tentu gaji besar di luar negeri lebih baik karena pengeluaran juga besar seperti di Singapore itu. Rasio pendapatan / pengeluaran harus benar-benar ditimbang jika memutuskan bekerja di luar negeri nanti nya.