Setelah sekian lama blog ini tidak update, kami ingin menandai tulisan lagi perihal memulai kehidupan baru tinggal di kota Muscat, Oman.
Sebagai bagian dari tugas dinas dari kantor, mulai akhir Juli 2024 kemarin kami sekeluarga pindah dari Depok ke Muscat. Hal ini merupakan relokasi kedua keluar negeri dalam perjalanan keluarga Triandika setelah pada tahun Agustus 2014 hingga September 2015 menetap di Aberdeen, United Kingdom.
Negara Oman yang berbatasan secara geografis dengan Saudi dan UEA di sebelah utara, Yaman sebelah barat, serta sebelah timur dan selatan menghadap ke Laut Arab. Beberapa hal-hal esensial dasar ketika sampai di Oman bagi keluarga diantaranya;
- Visa
- Oman diantaranya negara yang menerima Paspor Indonesia masuk free entrance selama 14 hari, sehingga sering dipakai oleh beberapa jama’ah Umroh (Haji) yang transit Muscat via Oman Air untuk masuk melihat jalan-jalan kota Muscat (penerbangan langsung CGK ke MCT dengan Oman Air sekitar 8 jam)
- Ada juga visa turis 30 hari yang harus di apply melalui web https://evisa.rop.gov.om/
- Visa pekerja (employment visa) normal nya selama 2 tahun dari entrance date, dimana ada ketentuan harus masuk ke Oman dalam janka 6 bulan sejak visa dikeluarkan. Setelah masuk ke Oman, visa pekerja ini harus diproses lebih jauh untuk mendapatkan Resident Card (RC).
- Housing
- Secara umum terdapat 2 tipe housing yakni apartment (flat) dan villa (landed house)
- Untuk apartment, selalu opsi unfurnished, semi-furnished and full-furnished. Beberapa properti provider (agent) juga menawarkan un-service atau service (dibersihkan setiap periode harian tertentu seperti hotel)
- Beberapa lokasi yang populer oleh para pekerja (Indonesia) diantaranya Madinat Al-Qaboos (MQ), Khuwair dan Qurum.
- Groceries
- Mode belanja seperti di kota-kota besar Indonesia di hypermarket diantaranya Lulu, Carefour, Ramez dan Al-Meera
- Terdapat juga pasar tradisional yang terkenal di Muscat adalah Mutrah (Matrah) sekitar 20 min dari Airport. Selain groceries dan pasar ikan tradsional di Matrah, banyak sekali toko oleh-oleh souvenirs khas Oman termasuk beberapa coffee dan resto yang ramai oleh keluarga terutama saat weekend
- Hampir semua toko di Matrah lebih suka menerima cash Omani Riyal (OMR), sedangkan hypermarket dan foodcourts lebih suka dengan card. Banyak atm tersedia di pusat keramaian dimana credit card Indonesia (Master/Visa) diterima dan mesin atm bisa untuk menarik kartu debit Indonesia (Master/Visa) untuk mengeluarkan cash OMR.
- School
- Tedapat banyak sekolah internasional di Muscat dimana English sebagai bahasa pengantar nya. Warga Oman (Muscat) terutama para pekerja sangat bagus komunikasi English karena English sebagai bahasa kedua di Oman setelah Arab
- Pilihan para pekerja Indonesia dalam menyekolahkan anak-anak nya ada di Taism (The American International School of Muscat), BSM (British School Muscat), ABA (American British Academy), MIS (Muscat International School) dan Beaconhouse of Muscat. Biaya cukup variatif sesuai sekolah dan grade (year) anak dimana urutan tersebut mencerminkan dari relatif paling mahal ke paling murah 🙂
- Beberapa sekolah mempunyai kurikulum terkait pelajaran Islam dan hampir semuanya ada pelajaran bahasa Arab sebagai bahasa tambahan
- Transport
- Kendaraan pribadi adalah mode transportasi utama di Muscat dan Oman secara umum, terdapat beberapa bus umum (merah) dengan jalur-jalur tertentu di Muscat (kami belum explore bus route dan bagaimana payment nya)
- Taksi adalah transportasi ‘umum’ yang sangat handal dan aman, dimana operator Taxi besar di Muscat yaitu Otaxi dan Tasleem sudah menggunakan apps dengan aktivasi apps menggunakan no hp GSM Oman
- Operator GSM utama ada tiga yaitu Omantel (BUMN), Ooredo dan Vodafone. Ada beberapa operator tier-2 terutama di Muscat yang menyasar para pekerja migran yang mempunyai kebutuhan komunikasi terutama ke kawasan IPB (India, Pakistan, Bangladesh).
Next nya semoga kita bisa update beberapa hal lain yang bermanfaat perihal kehidupan kami di Oman. 🙂