Triandika Weblog Rotating Header Image

Aberdeen

Flat kami di Aberdeen

Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, berburu private flat di Aberdeen adalah tantangan tersendiri. Ditambah bahwa akomodasi adalah hal utama ketika kita tinggal di tempat baru. Alhamdulillah, kami (keluarga dengan 5 tahun anak) datang dari airport Aberdeen langsung menempati flat kami di area antara Tillydrone dan Great Northern Road (Woodside).

Prosesnya adalah kami mendapat info flat di website Aberdeen mosque, lalu meminta senior orang Indonesia yang sudah tinggal di Aberdeen untuk viewing dengan dijemput landlord di Masjid. Lalu dikirimkan foto-foto oleh senior, dan deal via telepon lalu transfer 2x monthly rental fee beberapa hari kemudian. Kuncinya tentu percaya, silaturahim dan teknologi.

Berikut ini beberapa gabungan foto-foto dari flat kami. Yang paling kami suka, ada akses ke backyard dari living room membuat view nya fresh. 🙂

Living Room Abz

Kitchen Abz

Toilet Abz

Triandika's Room

Safa's Room Abz

Beberapa tambahan plus tinggal di flat (area) ini:

– Tenang, tidak berisik. Tiap pagi atau sore bisa dengar ramainya burung.

– Akses jalan utama, Great Northern Road jalan utama dimana banyak bus ke city center. Terutama bus Airport yang bisa mengantarkan ke Airport (15 menit) dan masuk langsung ke Bus Station di city center (15 menit). Tiket airport bus (stagecoach) ini lebih murah (dan ga harus bayar uang pas) dibanding first bus. Bagi yang suka jalan-jalan naik Megabus/Train, atau keluar UK tentu memudahkan. Jika ingin hemat, naik sepeda ke city center 15 menit.

– Harganya ‘masuk akal’, patokan flat 2 bed room furnished (all in furniture) di Aberdeen itu minimal £800 per month, exclude bills (electricity dan internet). Kalau dapat dibawah itu, rezeki namanya.

– Landlordnya yang muslim tinggal persis di depan flat, jadi jika ada masalah flat mudah. Kami pun cukup dekat menjadi seperti keluarga sendiri.

– Tidak besar tapi cukup, pernah menjadi host pengajian ibu-ibu dan anak-anaknya yang main di back yard. Total sekitar 20 an orang di living room yang dirapikan.

– Sekolah dekat: Riverbank school (nursery dan primary), hanya 7 menit jalan dari flat. St Machar school (secondary) 15 menit jalan.

– Groceries stores dekat, jalan kaki: Tesco Express, Farmfoods, Iceland, Poundstretcher (semua di Great Northern Road), dan halal store terbesar di Aberdeen, Fairdeal (lokasinya antara flat dan kampus). Jika ingin ke Lidl, bisa ke Bucksburn dengan bus airport, atau ke Asian store, Matthews dengan bus yang sama. Jarang ada lokasi di Aberdeen yang dekat banyak groceries seperti ini, mendukung hobi kami membandingkan harga hehe. Tapi tidak ada kompromi perihal halal (daging dan ayam).

Tentu ada sisi ‘kurang enaknya’, paling tidak ada dua yang utama:

– Tidak ada gas untuk heater atau masak, semuanya listrik. Secara umum lebih mahal menggunakan listrik dibanding gas. Namun kami berhasil menyiasatinya meter listriknya, aman terkendali sekarang (tergantung penghuni).

– Yang pasti banyak orang akan ‘komplain’ terhadap akses ke University of Aberdeen. Naik bus hanya 5 menit sebenarnya, tapi bus nya (No 19) kadang tidak tepat jadwal karena Tillydrone kawasan terakhir route nya. Namun jika jalan kaki hanya 20 menit, plus jika naik sepeda 5 menit, tanpa terganggu jadwal kapan harus berangkat.

Flat to Aberdeen Uni

20140909_101517

Flat kami satu dari 4 flat di rumah ini, plusnya kami di Ground level sisi kanan foto diatas. Dua jendela tersebut adalah 2 bed room. Alamatnya dimana? Well, saya masih protes ke Google map kenapa marker di mapnya kurang tepat. Paling tidak menurut map terdekat ini sudah cukup mewakili. Ada street view juga dan akan sedikit terlihat penampakannya flat house nya.

In overall, kami puas dengan flat kami. Alhamduillah. Semoga bisa diteruskan oleh orang Indonesia seterusnya. 🙂

Berburu Private Flat di Aberdeen, UK

Berburu private flat (properties) di Aberdeen (dan di UK pada umumnya) adalah sebuah tantangan tersendiri, terutama bagi yang tidak tinggal di UK dan belum mempunyai akun bank UK. Lebih khusus lagi di Aberdeen, demand rental private flat sangat tinggi, apalagi di masa awal kuliah seperti bulan Agustus-September. Plus Aberdeen sebagai kota minyak menjadikan banyak pendatang dan keluarga yang datang dan mencari tempat tinggal di Aberdeen. Hal ini tidak heran menjadikan harga rental properti di Aberdeen adalah salah satu tertinggi se-UK setelah London

Bagaimana proses berburu private flat di Aberdeen?

  1. Berburu via website atau media informasi lain

Ada banyak sekali website yang berisi tentang properties di Aberdeen, dan anda bisa mendapatkan list lengkapnya jika meminta ke Aberdeen University Student Association (AUSA). Banyak juga yang saling cross posting, info di website satu juga ada di website yang lain. Diantara website-website tersebut, ada tiga website yang bisa menjadi rujukan utama yaitu.;

http://www.aspc.co.uk/

http://www.rightmove.co.uk/

http://www.aberdeenmosque.org/Index/ads

Dengan dua website teratas, kita bisa set automatic notification untuk jenis properti yang kita inginkan, misalnya berapa ruang (2 bedroom, 1 living room, 1 kitchen room, 1 bath room), unfurnished/furnished (lengkap perabot), jarak ke kampus, dan harga maksimalnya. Jika ada properti yang cocok dengan setting kita, maka kita akan di kirimkan informasinya ke email. Sedangkan website ketiga adalah papan iklan dari Aberdeen Mosque. Beberapa informasi tentang vacant flat ada disini, dan lebih ditujukan untuk komunitas muslim. Informasi via website ini biasanya untuk mulai segera atau 1 bulan sesudahnya, misalnya jika flat untuk awal September maka informasi website biasanya ada mulai Agustus.

  1. Viewing

Para agent atau landlord pasti meminta calon tenant untuk viewing sebelum deal. Ini yang membuat kesulitan yang belum ada di Aberdeen untuk deal. Jadi, mendapatkan info properti yang tersedia tidak jaminan karena harus melakukan viewing. Biasanya viewing dilakukan berbarengan dengan peminat yang lain, artinya 1 flat bisa diminati oleh beberapa orang.

  1. Form untuk rental flat

Setelah viewing, maka para peminat diminta untuk memasukan form untuk pengajuan rental. Disinilah seni mendapatkan flat, karena sistemnya menggunakan harga teratas yang menang. Rentang waktu antara viewing dan memasukan form juga penting, semakin cepat semakin baik. Yang lebih penting lagi jika menginginkan properti tersebut, harus segera ‘dikunci’ dengan beberapa cara lain selain harga yang ‘reasonable’, misalnya advance payment yang lebih besar (normal nya 1 kali rental fee) dll.

  1. Keputusan

Setelah memasukan form, berikutnya adalah masa tunggu yang bisa berkisar beberapa hari atau bahkan lebih dari 1 minggu. Hal ini karena biasanya ada beberapa peminat sehingga landlord harus menyeleksi dan memilih tenant untuk propertinya. Disini penting sekali untuk tetap komunikasi dengan agent, karena kita bisa mengetahui posisi tawar kita dibanding peminat yang lain. Jika kita benar-benar menginginkan properti tersebut, maka kita bisa menaikan biaya sewa atau beberapa bulan dibayar di awal sekaligus.

Apakah harus melalui prosedur diatas untuk mendapatkan properti di Aberdeen? Jawabannya, Tidak.

Proses diatas adalah ‘proses normal’, ketika kita mendapatkan properti melalui agent pada umumnya. Namun, jika kita bisa mendatkan properti dari landlord langsung, maka prosesnya menjadi lebih sederhana (walaupun tidak semua landlord mau melakukannya karena alasan landasan hokum perjanjian, melalui agen lebih kuat dan lebih dilindungi secara legal).

Website Aberdeen mosque diatas adalah salah satu media langsung tanpa melalui agen, dari landlord atau penghuni lama properti ke calon penghuni baru. Dan anda tetap bisa mendapatkan flat ketika belum berada di Aberdeen. Tentu ini ada resiko nya, karena kita tidak bertatap muka langsung dengan landlord nya. Disinilah kontak orang-orang atau mahasiswa Indonesia yang sudah di Aberdeen menjadi sangat penting karena mungkin kita akan memerlukan bantuan mereka, misalnya untuk memastikan dengan bertatap muka dengan landlord (tentunya dengan tidak merepotkan pihak yang kita minta bantuan).

Selain itu, kontak orang Indonesia juga bermanfaat misalnya informasi flat di sekitaran tempat tinggal mereka, atau bahkan meneruskan flat yang sudah berjalan. Semua pihak akan senang karena transisi flat berjalan baik, dan landlord juga tetap mendapatkan tenant yang tidak terputus tanpa harus membayar biaya agent.

Sebagai tambahan, Aberdeen sebagai kota internasional menjadikan ada konsultan pencarian dan pengurusan flat sampai siap ditempati di Aberdeen. Salah satunya adalah www.aberdeenrelocation.co.uk yang menawarkan service mulai viewing bersama sampai all-in service alias terima kunci dengan hanya komunikasi via email. Secara umum untuk jasa profesional ini, harganya memang tidak murah.

Catatan terakhir, alamat tempat tinggal sangat penting di Aberdeen (dan UK), karena semua surat menyurat (bank, medical, bills dan lain-lain) akan dikirimkan ke alamat tersebut. Jika pindah alamat karena sebelumnya misal temporary accomodation, maka harus segera dilakukan pembaruan ke pihak yang terkait.

Setelah mendapatkan Flat

Jika sudah mendapatkan private flat, maka home broadband internet adalah kebutuhan primer yang harus segera diurus. Syaratnya, tentu alamat flat dan bank account. Mencari promo yang murah atau paket menarik (misal: paket dengan mobile, dengan TV, etc) bisa menggunakan webite money supermarket, dimana provider di UK mempunyai rata-rata service yang masih di atas provider Indonesia pada umumnya. Setelah daftar internet, perlu 5-10 hari untuk routernya sampai flat. Plug & play, karena semua flat disini sudah dilengkapi dengan land line.

Berikutnya council tax yang akan ada di billing utilities (gas, electrical, etc) harus dikeluarkan jika kita mahasiswa. Caranya, minta surat keterangan dari universitas untuk mendapatkan council tax exemption. Kemudian datang ke City Council di Marischal College, mengisi form dan menyerahkan surat keterangan dari universitas tersebut ke salah satu counter service, jangan lupa membawa paspor semua penghuni flat. Berikutnya, menunggu surat datang ke flat untuk konfirmasi persetujuan exemption tersebut.

Mengubah Meter Listrik di UK

Ternyata hal-hal terkait ngoprek listrik muncul di flat kami, seperti halnya ketika kami baru pindah rumah di Depok. Alasan utama harga listrik di UK yang super mahal, plus tidak ada saluran gas alias semuanya pakai listrik. Kami sebenarnya sudah menyadari bahwa listrik mahal, karena seminggu setelah menempati flat langsung datang surat dari Scottish Hydro, electrical provider, tentang tarif dan nama baru penghuni.

Langsung saja browsing-browsing, disitu ternyata tarif yang paling murah adalah dengan menggunakan dua meter system, sehingga ada tarif day dan night. Karena kami sudah punya ‘dua meter’, kami pikir sudah sesuai dengan ketentuan itu, jadi kami tenang-tenang saja dan menggunakan lisrik malam untuk mesin cuci (niatnya hemat).

Electricity 07Sep14

THTC Meter

Nah.. ternyata 5 Desember tepatnya 3 bulan setelah kami tinggal, datanglah tagihan listrik pertama kami. Jreng..jreng.. tagihannya £ 234 alias Rp 5.5 juta! Pemakaian listriknya standard 1132 Kwh dan 27 Kwh heating control.

SSE Billing Dec14

Wah, mau gimana lagi. Langsung browsing2 lagi sambil liat tagihan bahwa ternyata walaupun dua meter, sistemnya masih THTC (Total Heating Total Control) mengingat ada storage heater di flat (yang jarang kami pakai karena harus on setiap saat dan otomatis mati sesuai suhu yang di-set). Jadi dua tarif nya masih satu tarif standard (19.43 p/kwh) dan tarif heating control (9.81 p/kwh), plus standing charge 26 p/day.

Langsung berusaha email ke Scottish hydro, dan setelah di ping pong, akhirnya telepon untuk minta ganti meter system (Alhamdulillah landlord setuju karena ga ngaruh buat dia, plus storage heater diganti dengan panel heater).

Dan setelah nunggu akhirnya tanggal 26 Januari 2015 kami sudah punya dua meter system yang punya dua tarif, day tariff (18.19 p/kwh) dan night tariff (9.74 p/kwh) yang hanya berlaku 8 jam dari 23.30 GMT (00.30 BST) sampai 7.30 GMT (8.30 BST).

Langsung saja kami berstrategi untuk menyeimbangkan pemakaian listrik karena jam berlaku itu. Mesin cuci, boiler, oven dan kadang-kadang masak dan setrika sebelum jam malam berakhir pagi harinya.

Selain tarif tersebut, ada juga standing charge semacam abonemen yang dihitung per hari, tarif untuk standard economy (quarterly on demand and paper bills)  27.41 p/day.  Lihat-lihat lagi tarif scottish hydro lagi, ternyata bisa paperless bill dan metode autodebet dengan menghitung estimasi pemakain selama setahun dan nanti biaya tagihan flat akan langsung diambil dari tabungan per bulan. Dan tarif dengan melakukan tersebut (monthly autodebet and paperless bills), standing charge nya menjadi ‘hanya’ 14.79 p/day.

Lalu bagaimana hasilnya? Mari kita lihat..

1. Kami masih terkena tarif lama dari 3 Desember 2014 sampai 26 Januari 2015, tagihan nya £ 157 (pfiuh…), dengan pemakaian meter sebanyak 736 Kwh standard dan 1 Kwh heating control.  Artinya kalau dijadikan 3 bulan sampai 5 Maret 2015, tagihan baru bisa melewati tagihan sebelumnya (£ 234) .

736 x 19.43 p/kwh = £ 143

1 x 9.81 p/kwh = £ 0.9

53 days x 26 p/day = £ 14

2. Tanggal 26 Februari lalu (30 hari pemakaian), saya cek meter dan mendapatkan pemakaian day nya 318 Kwh dan night 233 Kwh. Jadi totalnya perhitungan kami adalah £ 85.

318 x 18.19 p/kwh = £ 58

233 x 9.74 p/kwh = £ 22.6

30 days x 14.79 = £ 4.4

Day Meter

Day Meter

Night Meter

Night Meter

Well, masih belum sesuai target, tapi setidaknya sudah lumayan ada distribusi antara day dan night nya, plus kondisi winter Dec – Feb pemakaian heater lagi banyak (tapi masih aja dingin sekarang hehe). Kalau ditarik pemakaian meter baru sampai minggu 1 Maret 2015, kami yakin totalnya tidak akan lebih £ 120. Artinya sudah ada penghematan £ 157 – £ 120 = £ 37 selama 1.5 bulan atau kurang lebih £ 25 per bulan. Sangat lumayan bukan?  🙂

Weekend: Inverness dan Aviemore

Inverness adalah capital city untuk Council Highland, sebuah kawasan di ujung utara-barat UK (Aberdeen di ujung utara-timur). Dari Aberdeen menempuh perjalanan 3 jam bus atau 2.5 jam train. Karena daerah utara, maka Inverness juga dingin, seperti halnya Aberdeen. Bedanya, pada bulan Januari lalu Inverness salju lumayan tebal, sedangkan Aberdeen lebih banyak angin sehingga salju turun tidak rutin sehingga tidak banyak timbunan salju.

Family Snow

Nah, karena alasan salju lah kami jalan-jalan weekend ke Inverness. Butuh persiapan seminggu sebelumnya untuk booking transportasi dan 1 malam hotel, alhamdulillah masih dapat harga ‘bersaing’. Perginya pakai train Scotrail) Jum’at pagi bertiga £12.8 dan pulangnya Sabtu malam (Megabus) bertiga £3 (iya bener £1 per orang :D).

Sengaja beda transportasi supaya bisa mencoba, meskipun paginya bisa dapat £1  juga atau malamnya bisa dapat £12.8 juga. Khusus untuk train, kami juga memesan plus bus ticket bertiga tambah £4.5 dimana pada hari jum’at nya bisa dipakai putar-putar kota Inverness sampai puas (kalau tiket harian bus £3.5, jadi lebih murah plus bus 🙂 ).

Karena pertimbangan transportasi dalam kota itulah, maka hari pertama kami fokus ke dalam kota Inverness. Apa yang menarik disana?

1. Inverness Castle

Well, sebenarnya ini bukan castle dimana ada show room atau visitor room. Karena castle yang ada di tengah kota Inverness ini sekarang adalah kantor Polisi. Ketika saya ‘protes’ di Visitor centre, mereka malah jawab justru orang sini kalau pergi ke castle Inverness artinya bermasalah :).

Inverness Castle

2. Inverness Museum and Art Gallery

If you want to know the history of highland’s story including its culture, you definitely need to go to this museum, just behind the Inverness Castle. You will get in touch with some clothes, and gaelic language (there is about 6% Highland’s people speak gaelic now). You should also come to Inverness’s visitor centre, just next to the museum. They are very helpful. If you haven’t known what to do in Inverness, go to them. You better ask them first if you want to, for example step on ‘river ness’s small island’, cause sometimes it’s closed.

Diatas adalah review saya tentang museum tersebut di Tripadvisor. Meskipun kecil, museumnya menarik ada sentuhan personalnya.

3. Visitor Centre

I like their idea to put which countries visitors are originally from on the world map. They are helpful. You better stop by here if you don’t know yet what to do in Inverness.

Diatas adalah review saya di Tripadvisor juga, menyambung dari review tentang museum sebelumnya.

4. Market and City Centre

Belum ke sebuah kota kalau belum ke Market, katanya. Tidak sebesar market di Aberdeen (jangan bayangkan market seperti di Indonesia ya.. 🙂 ), namun ada beberapa yang jual pernik-pernik Highland disana. Nah..souvenir ini yang penting kan hehe. Market persis di depan train station, dimana tidak jauh sebelah train station ada bus station. Di City centre semacam Promenade juga, jadi nyaman buat jalan kaki.

5. Ice Centre, Botanical Garden, and Whin Park

Ini yang sebenarnya menarik, Ice Centre yang bisa Ice Skating di Inverness buka sepanjang tahun. Tapi..karena dipakai oleh atlet profesional maka buka untuk publiknya hanya beberapa jam dalam seminggu. Jadi mending cek website atau telepon langsung (kami ‘kecele’ karena pas tutup hihi).

Ice Centre berada di area olahraga, termasuk ada Botanical Garden disana. Masuk FREE, ini penting :D. Agak ke belakang botanical garden ada Whin Park yang juga free. Whin Park ini semacam playground untuk anak-anak. Ada sungai kecil dan dipinggi River Ness juga. Sangat cocok buat anak-anak plus orang tua bisa foto-foto :).

Lalu pada hari kedua (terakhir), agendanya adalah pagi ke Loch Ness dan siangnya ke Aviemore. Inverness kotanya kecil, sehingga dari hotel ke Bus Station kami jalan pagi, hemat dan sehat :D.

Loch Ness

Malam sebelumnya sudah beli tiket online Citylink supaya lebih murah, Inverness ke Loch Ness sekitar 30 menit. Target kami setengah hari di Loch Ness dan siangnya ke Aviemore. Di Loch Ness (Loch = Danau), terdapat Urquhart Castle yang bagus, tapi bayar. Jadi kami cukup lihat dari atas saja karena hanya sebentar disini, dan Safa asyik sekali buat Snowman (alasan supaya ga masuk castle hehe).

Safa Mini Snowman

Oiya, Loch Ness yang pintu masuk Urquhart Castle ini in the middle of nowhere. Jadi jangan berharap ada gubuk kopi atau bahkan restoran. Tempat makan terdekat 15 menit jalan kaki, terdapat Loch Ness Exhibition Centre yang bagus juga disana. Kami yang awalnya browsing mau kesana dikira dekat akhirnya tak jadi karena jauh dari berhentinya bus. Maklum ga pakai mobil :D.

Urquart Castle

Kalau ada rezeki waktu lebih, boleh juga mencoba Loch Ness Cruise, bisa mudah di browsing. Jadwalnya siang, jadi ga match juga dengan jadwal kami (baca: alasan :D). Tapi mungkin lebih tepat memang bawa mobil sendiri kesana, bisa sekalian dari Inverness-Loch Ness-Oban dan Fort William.  Jika dilanjutkan bisa mutar lagi lewat Glasgow-Dundee baru Aberdeen. Sounds good.. 🙂

Aviemore

Tujuan kami sebenarnya ingin ke Cairngorm, gunung yang juga terdapat ski-resort. Maksud utama adalah mencoba train khusus ke area ski, yakni funicular railway. Namun ternyata jadwalnya sangat mepet plus ada ketemuan dengan teman di Aviemore akhirnya kami tidak jadi mencoba funicular. Well, ini jadi justifikasi baru untuk kesana lagi nanti hehe.

Jadi kami praktis hanya makan siang dan main salju di Aviemore. Alhamdulillah ada area di depan hotel yang bisa buat seluncur, dan Safa suka sekali. Saking semangat guling-guling seluncur, akhirnya dipinjami papan seluncur oleh orang lain hehe. Tidak lupa, coba-coba buat snowman yang jadi obsesi Safa. Lumayan 1 mini snowman masing2 di Loch Ness dan Aviemore :).

Sled

Safa and Snow

Building Mini Snowman

Oiya, dari Inverness ke Aviemore kami naik train. Cuma 30 menit tapi lebih mahal karena baru beli malam sebelumnya. Di Aviemore saljunya lebih tebal dari Inverness, karena memang Aviemore adalah kota untuk naik ke kawasan Cairngorm. Kotanya kecil mirip kecamatan kalau di Indonesia, tapi mungkin karena Cairngorm jadi station nya lumayan besar.

Makanan Halal

Kalau jalan-jalan, mencari makanan halal adalah tantangan tersendiri. Namun dengan bantuan Google Map sekarang, hal itu jadi lebih mudah. Di google map Inverness, tinggal ketik Inverness halal food store maka akan akan muncul di lengkap dengan lokasinya.

Walaupun Inverness kota kecil, untungnya masih ada food stores disana. Sayangnya, sebagian besar (atau selalu) makanan halal yang ada adalah kebab atau fast food (fish/chicken and chips) dan buka nya sore-malam hari. Jadi untuk yang hanya weekend get-away seperti ini, bawa nasi cukup dari rumah bisa membantu jadi nanti tinggal beli lauknya.

Strategi yang paling akhir lainnya adalah beli makanan vegetarian atau fish di resto/store umum (seperti di Aviemore, kami makan di Resto Australia di train station). Lagi-lagi tidak ada nasi disana. Jadi kalau untuk jalan berhari-hari, ada baiknya membawa rice cooker sedangkan berasnya bisa beli banyak di stores umum. Maklum orang Indonesia kalau tidak makan nasi apalagi sampai berhari-hari kurang lengkap. 🙂

Hal-hal menarik selama di Aberdeen

Beberapa hal yang menarik alias unik selama di Aberdeen. Jangan hanya dilihat enaknya ya, tentu ada juga ga enaknya tantangannya yang jadi pelajaran hidup di luar negeri bagi kami.

Harga bahan makanan 

Memang banyak bahan makanan lebih mahal dari yang di Indonesia, tapi ada beberapa makanan yang justru lebih murah. Misalnya beras, ternyata ada beras kualitas paling rendah disini yang setara kualitas menengah di Indonesia (IR-64) harganya ternyata hanya £0.4 per Kg atau hari ini sekitar Rp 8,000 per Kg. Sedang Indonesia yang negara agraris, kualitas menengah setidaknya di pasar diatas Rp 10,000 per Kg.  Beras itu disini impor, khusus beras long-grain tersebut katanya dari Thailand namun sudah dalam bentuk bungkusan UK ketika di store. Praktis kami ga pernah merasa khawatir karena beras melimpah di rumah 😀

Selain beras, beberapa makanan lain yang lebih murah: roti tawar, keju, susu dan produk turunannya. Tentu karena memang produksi susu lebih melimpah disini dibanding di Indonesia (relatif terhadap jumlah penduduk). Lalu, ada makanan yang harganya hampir mirip di Indonesia, contohnya daging sapi. Kalau di Indonesia daging sapi terasa mahal (diatas Rp 100 ribu per Kg), disini ga ada bedanya atau terasa ‘murah’ karena juga sekitar £6 per Kg.

Oiya, sama seperti di Indonesia, stores disini juga ada murah di sisi satu dan mahal di barang lainnya.  Kecuali demi makanan halal, kami selalu selektif jenis bahan makanan apa beli dimana. Alhamdulillah, flat cukup dekat dengan beberapa stores. Selama 3 bulan pertama, kami sudah punya list perbandingan harga bahan-bahan makanan di beberapa stores. Bukan hanya karena harus hemat, tapi kerasa lebih ‘menantang’ kalau nemu ada barang lebih murah di store tertentu :).

Barang charities shop

Kalau dibilang ini adalah godaan bagi para ‘kelas bawah’ disini. Jika ‘kelas atas’ godaannya mungkin belanja barang-barang baru di stores ternama, maka charities shop menawarkan barang-barang second yang masih sangat layak pakai dengan harga murah (sesuai kondisi dan brand harganya). Para donatur menyerahkan barang-barang tersebut dengan gratis, sedangkan charities shop mengumpulkan dana hasil penjualan untuk kegiatan sosial mereka. Macam-macam kegiatan tergantung charities-nya, mulai save children sampai save cat (beneran misinya menyelamatkan kucing terlantar :D).

Menarik idenya, dan ketika jalan ke kota-kota lain UK pun banyak charities shop. Dulu waktu 2010 saya tidak tahu karena hanya turis 2 minggu, tidak benar-benar menyelami kehidupan disini.  Tapi kalau ide ini diterapkan di Indonesia mungkin masih belum berjalan. Harga baju baru Tanah Abang sudah murah, plus bisnis pakaian bekas yang juga merajalela. Kalau kata teman ada satu lagi, di Indonesia rawan penyakit kulit (maklum daerah panas) jadi ngeri kalau beli barang second :).

Kalau dulu tahu ternyata ada banyak peralatan second dan charities shop disini, tentu bawa barang dari Indonesia tidak perlu banyak-banyak. Mulai dari pakaian, jaket, tas, sepatu hingga mainan anak. Yang pasti celana mending bawa, karena kalaupun beli murah £1-3 tapi size atau panjang ga ada yang cocok, motong panjang bayar £10 :(. Sekarang kami cukup banyak barang dari charity shops, jadi bingung gimana bawa pulangnya nanti hehe.

Partisipasi survei untuk uang

Untuk mendapatkan uang tambahan, mahasiswa biasanya mencari kerja part-time. Karena beban kuliah yang lumayan (baca: sibuk plus main :p), maka makan uang beasiswa dan tabungan pilihan yang harus dilakukan. Namun bukan berarti tidak menutup peluang uang. Meskipun tidak besar, tapi cukup menarik karena tanpa banyak usaha dan sifatnya selingan, yakni ikut partisipasi dalam survei-survei yang sering diumumkan di intranet kampus, terutama untuk Program Psychology. Contohnya di bawah:

Would you like to participate in a psychology experiment?
We are interested in determining what affects response times to simple stimuli.You will be asked to press buttons on a computer in response to a simple stimulus. The experiment will last approximately 30mins and you will be compensated £5 for your time.
This experiment has been reviewed and approved by the School of Psychology ethics committee.
Lumayan, hanya 0.5 jam (lebih cepat/lambat sama aja bayarnya hehe) dapat £5. Pernah ada survei yang dialokasikan 1 jam untuk £10, tapi saya kerjakan hanya 45 menit kurang. Ada juga workshop dapat voucher Amazon £20 hanya chit-chat 45 menit :p. Oiya, disini rata-rata waitress atau store-boy/lady dapat £6-7 per jam. Survei lumayan kan? Tapi memang survei ini tidak bisa dipastikan alias hanya sesekali. Pernah dalam satu bulan bisa dapat lebih £50, Alhamdulillah.
two-time

Jalan sehabis survei 🙂