Triandika Weblog Rotating Header Image

Family

Beach Tour Lombok: Pantai Bersih Menawan

Wisata ke Lombok artinya ke Pantai. Ada cukup banyak pantai di Lombok, kami memilih mengunjungi beberapa nya saja karena pertimbangan itinerary, family holiday dan supaya kulit tidak makin gosong hehe.

  1. Pantai Tanjung An

Pantai nya cukup panjang, dengan kombinasi bukit yang menawan. Salah satu pantai terbaik yang pernah kami kunjungi, dan mungkin jadi pantai umum terbaik versi kami. Sayangnya, jika pergi siang hari akan sangat silau di pantai ini. Dan itu yang kami lakukan, plus anak2 pada tidur. Jadi lah kami hanya sedikit selfie dan mengambil pasir putih nya saja. Ada tiket untuk masuk lokasi ini.

Pose sambil Aidan tidur

Pose sambil Aidan tidur

  1. Pantai Seger

Lokasi nya sebelum Tanjung An, akses ke pantai privat Mandalika Novotel. Ada bukit yang lebih kecil disini yang bisa akses mobil dan sedikit jalan kaki. Plus ada bangunan terbuka yang dipakai untuk acara tahunan larung ke pantai (akhir Februari / awal Maret). Foto dari atas dengan background pantai sangat bagus dari sini. Kita harus bayar untuk masuk akses ke lokasi ini.

  1. Pantai Kuta

Lokasinya utama, sebelum ke Seger dan Tanjung An. Jika di kedua pantai tersebut belum ada hotel, di Kuta adalah pantai umum paling terkenal disini dengan hotel yang beragam di seberang jalan pantai. Sehingga orang umum tetap bisa ke pantai tanpa harus tinggal di hotel. Ada tulisan khas Kuta Lombok yang jadi spot favorit foto wisatawan. Pasir nya juga layak dijadikan souvenir.

  1. Pantai Mawun

Sekitar 20 menit dari Pantai Kuta kea rah sebaliknya dari ke Tanjung An, kita akan sampai ke Pantai in the middle of nowhere ini. Perjalanan menuju  lokasi dari Kuta sangat indah dengan melewati beberapa bukit di sekeliling. Dibanding ketiga pantai sebelumnya, kontur pantai nya cukup tinggi. Tapi karena tidak seramai Tanjung An atau Kuta, sangat cocok dijadikan tempat bermain air dan pasir. Kekurangan nya, fasilitas mandi sangat terbatas. Padahal kami tetap ditarik bayaran ke kawasan ini.

Aidan's first beach

Aidan’s first beach-touch

  1. Pantai Sengigi

Meskipun Sengigi sangat terkenal, tapi mungkin lebih 90% sudah berupa menjadi private beach. Kami tidak sempat berhenti di beach nya, cukup mengambil foto dari lokasi atas Sengigi, misal di kawasan Malaka atau Vila Hantu. Jadi Sengigi itu sebenarnya adalah nama kawasan dan jalan raya sepanjang 10 km-an. Nama pantai lokal nya sendiri bermacam-macam.

  1. Gili Trawangan

Nah..belum ke Lombok kalau belum menyeberang ke Gili (pulau) sekitar nya. Ada beberapa Gili yang terkenal tentu saja: Trawangan, Meno, Air yang bersebelahan. Anda mungkin bisa berenang (+/- 1 Km) dari Trawangan ke Meno. Kami hanya ke Trawangan yang terkenal karena ingin tidak buru2 menikmati suasana nya, meskipun orang-orang yang sudah kesana lebih memilih ke Gili lain yang lebih sepi. Namanya juga belum pernah, pilih yang terkenal sekalian.

Kami menyeberang  menggunakan public boat dari Bangsal selama sekitar 20 menit, tiket bertiga sekali jalan kurang 100 rb (kalau private boat, bisa 800 rb maksimal 10 orang). Snorkeling adalah wajib disini, cukup sewa alat dan pelampung. Tips nya, cari restoran yang bisa digunakan sebagai ‘base camp’ setelah snorkeling untuk bebersih.  Pasir nya lembut bisa dijadikan souvenir.

Sunset Mandalika

Sunset Mandalika

  1. Pantai Mandalika

Ini adalah pantai privat yang dikelola Novotel Hotel and Resort Mandalika. Tidak 100% private juga sebenarnya, karena tetap bagi orang yang niat bisa masuk dari kiri atau kanan meski sangat jarang (ngapain juga hehe).  Di sore bisa menikmati suasana sunset yang magis disini, dan pantai pagi nya air surut sangat tenang yang sangat nyaman untuk berendam dan berenang.

Cocok menjadi lokasi bulan madu, meski harga nya cukup mahal untuk ukuran value for money. Tapi karena tawaran pantai privat nya dan fasilitas di Novotel dengan konsep bangunan pantai, maka tempat ini sangat layak direkomendasikan. Tidak heran bila dinobatkan sebagai World Halal Resort 2016. Dan pasir nya seperti butir merica, sangat cocok dijadikan souvenir.

In overall, dibandingkan pantai2 di Jawa atau Bali, secara umum di Lombok definitely lebih indah dan (masih) bersih. Semoga tetap bersih dan terjaga dengan beberapa tambahan fasilitas pendukung beberapa waktu mendatang.

Liburan Keluarga ke Lombok

Akhirnya persis di awal 2017 kesampaian juga kami sekeluarga liburan ke Lombok, yang baru dinobatkan sebagai world halal tourism award 2016. Tiket pesawat sudah dibeli jauh-jauh bulan April 2016, namun hotel baru dipesan sebulan sebelum untuk 1 malam (Novotel Mandalika) dan seminggu sebelumnya (Aston Mataram) untuk 3 malam. Untuk 2 malam sisanya, sengaja belum dipesan untuk jaga2 pindah hotel, namun akhirnya extend juga yang di Aston karena lokasi yang dekat dengan beberapa kebutuhan dasar keluarga.

Kakak Safa merem silau :D

Kakak Safa merem silau 😀

Bagaimana dengan itinerary? Karena kami keluarga dan kondisi Lombok yang memungkinkan untuk melakukan day trip di beberapa obyek wisata nya, maka kami mengambil opsi rental mobil harian. Lalu kami mengelompokan obyek wisata sesuai dengan geografisnya yang memungkinkan dilakukan kunjungan dalam 1 hari. Begitu prinsipnya.

Kenyataannya, ‘fixed draft itinerary’ baru selesai dibuat saat naik  taksi dari Bandara Internasioanl Lombok (BIL) ke Hotel Aston setelah mempertimbangkan saran driver taksi. Nah.. itinerary versi final nya malah baru pas keesokan harinya saat driver mobil rental menyarankan sambil kami menuju ke destinasi pertama kami, dan terus berevolusi dinamis di beberapa hari berikutnya.

Begini kira2 akhirnya itinerary final kami selama 1 minggu di Lombok:

Hari 1; Pesawat GA Cengkareng – BIL mendarat 14.30, check in Aston Mataram, renang sore hotel

Hari 2 Kerajinan songket, Desa Sade, Pantai Tanjung An, Pantai Kuta, Pantai Mawun

Hari 3 Air terjun Sendang Gile, Air Terjun Tiu Kelep, sightseeing Pantai Sengigi

Hari 4 Renang pagi, OJI art shop di Banyumulek, Taman Narmada, renang sore

Hari 5 Gili Trawangan

Hari 6 Check out Aston, Check in Novotel Mandalika

Hari 7 Check out, Pesawat GA Jam 14.30 BIL – Cengkareng

Family Kuta Lombok

have been here..

Sebenarnya ada hal yang bisa dimampatkan, misal beberapa obyek yang kami kunjungi hari ke-2 bisa kami kunjungi saat perjalanan dari kota Mataram ke Novotel Mandalika yang melewati Desa Sade dan Pantai Kuta. Namun karena pertimbangan2 tertentu bahwa di Mandalika sendiri harus puas maksimal (baca: rate hotel lumayan mahal), maka kami memisahkannya.

Pun kalau mau dipersingkat menjadi hanya 5 hari pun masih bisa mendapatkan minimal seperti yang kami dapatkan diatas. Bahkan bisa ditambah obyek nya. Kembali ke anda, apakah oke dengan model wisata in rush atau agak santai. Plus mempertimbangkan kondisi rombongan nya (misal keluarga dengan anak kecil).

Di tulisan selanjutnya, kami akan share beberapa catatan2 lain selama wisata di Lombok sesuai dengan itinerary diatas. Enjoy..!

Skenario Stonehenge

Perjalanan kami kali ini adalah mengunjungi kembali kota London. Kami harus ke KBRI untuk mengurus pembuatan passport Aidan.  Tapi mengingat Safa masih libur sekolah, kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke kota lain selain London. Kami memilih Oxford, Salisbury dan Cardiff untuk dimasukkan dalam itinerary perjalanan kami. Ini adalah sepenggal kisah kami di Kota Salisbury, kota dimana batu-batu ‘Stonehenge’ berdiri tegak.

Hari minggu tanggal 26 juli 2015 dari Victoria Coach Station London kami naik Bis National Express menuju Salisbury. Bis melaju pukul 11.30 dan tiba di Salisbury jam 14.30. Selama perjalanan dari London hingga Salisbury bis kami diguyur hujan. Meski demikian, Alhamdulillah kami tiba di tujuan dengan selamat.

Dari pemberhentian Bis National Express, kami berjalan kaki menuju stasiun kereta Salisbury. Berbekal google map kami menyusuri kota kecil Salisbury (padahal cuma nyari stasiun, gak nyusur sekota..hehe). Rencananya begitu sampai di stasiun kami akan hop on tour bus ke Stonehenge jam 3 sore, ternyata driver tour busnya bilang kalo hari ini Stonehenge gak beroperasi karena lagi ‘no power’, mungkin semacam gangguan jaringan listrik. Sempat kecewa karena kami sengaja mampir ke Salisbury dalam rute perjalanan menuju Cardiff demi melihat batu Stonehenge. Tapi manusia hanya bisa berencana, Allah jua yang menentukan.

Sambil menunggu kereta menuju Cardiff jam 18.28, kami duduk di peron stasiun. Mas Trian jalan-jalan dulu cari point of interest lain yang masih memungkinkan untuk kami kunjungi. Hanya satu point of interest di dekat stasiun, yaitu cathedral. Agak males juga keluar lagi dari stasiun, karena selain hujan, tempat wisata terdekat ‘hanya’ cathedral. Akhirnya kami memilih duduk saja di peron stasiun sambil makan snack dan menunggu ilham mau ngapain lagi sampai kereta datang…hehe.

10 menit sebelum jarum pendek hinggap di pukul 4 sore, kami dikejutkan dengan kedatangan seorang bapak berseragam. “Do you still want to go to Stonehenge? It’s open now”.. Bapak petugas itu ternyata adalah driver tour bus stonehenge. Dia memberi tahu kalau Stonehenge sudah buka lagi, the power is back..hihi. Masha Allah, rencana Allah memang diluar dugaan manusia.. “Alhamdulillah masih dikasih kesempatan melihat stonehenge”, batin kami.

bus tour stonehenge

Bis menuju stonehenge berangkat jam 4 sore (rencananya kami naik bus jam 3). Waktu tempuh menuju monumen adalah 30 menit. Biaya perjalanan pulang pergi sekaligus tiket masuk menuju stonehenge adalah £27 untuk adult dan Safa karena masih 5 tahun ticketnya gratis, jadi total biaya adalah £54. Oya, harga tersebut sudah termasuk tiket masuk ke Old Sarum. Sesampainya di pemberhentian tour bus, kami lalu berjalan menuju visitor centre dan mengambil 2 buah audio tour berbahasa inggris. Setelah itu kami berjalan ke jalur antrian untuk naik shuttle bus yang akan mengantarkan kami menuju monumen. Jarak dari visitor centre ke monumen adalah sekitar 2 km. Alhamdulillah cuaca kembali cerah seakan akan langit tahu kami sudah tiba di stonehenge.. Terimakasih ya Allah.

Stonehenge adalah monumen batu-batu raksasa yang terletak di Wiltshire, 13 km dari Salisbury, UK. Monumen ini berbentuk lingkaran dengan diameter kurang lebih 90 meter. Teori tentang asal muasal batu, cara mengangkutnya serta tujuan didirikannya masih dalam perdebatan hingga sekarang.

IMG_20150726_165741

IMG_2039

Bagi kami Stonehenge adalah pemandangan yang menakjubkan karena dengan menyaksikannya kami jadi berkhayal tentang bagaimana kehidupan manusia pada zaman sebelum masehi. Bagaimana caranya mereka bisa meletakkan batu yang beratnya hampir 2 ton itu di atas batu yang berdiri. Yang menarik lagi adalah pemandangan di sekelilingnya yaitu hamparan padang hijau yang luas dan rapi. Banyak turis yang datang saat itu. Kebanyakan berasal dari China.

IMG_2031

Kami hanya punya waktu sampai jam 17.30 untuk melihat monumen Stonehenge karena bis yang akan kembali ke Salisbury depart jam 17.43. Tentu saja kami sudah memperkirakan waktu untuk kembali ke visitor centre lalu hunting souvenir di shop nya lalu menuju tour bus station.

fridge magnet

Bus sampai di stasiun kereta Salisbury pukul 18.14, agak mepet dengan jadwal kereta kami menuju Cardiff yaitu jam 18.28. Tapi lebih mepet lagi untuk turis india sekeluarga yang jadwal keretanya adalah jam 18.20. Ditambah di bis dalam perjalanan pulang ada turis China yang ‘menghambat’ karena mengganggu supir dengan bertanya-tanya kenapa kita gak ke Old Sarum. Padahal di brosur yang dikasih driver waktu kita bayar tiket sudah jelas tertulis jam per jam kunjungan ke Old Sarum, yang kita skip karena waktunya mepet. Salahnya driver juga sih gak ngasih info ke penumpang kalo bis sudah sampai di Old Sarum waktu itu. Bagi anda yang akan berjalan-jalan ke Salisbury (Stonehenge – Old Sarum – Cathedral) dengan menggunakan tour bus, perhatikan rute dan timetable bus. Jangan sampai objek yang ingin anda kunjungi terlewat karena terlalu mengandalkan informasi dari supir bus seperti turis china diatas.

Jam 18.28 waktu Salisbury, kereta menuju Cardiff tiba. Kami duduk di kursi yang sudah dipesan dengan rasa syukur dan hati gembira. Bagaimana tidak? Berawal dari kekecewaan karena tragedi ‘no power’ kemudian 10 menit sebelum bus berangkat kami dikabari kalo Stonehenge sudah beroperasi kembali, lalu sesampainya di Stonehenge langit yang kelabu dan hujan berganti cerah dan hangat. Sesudah itu dalam ‘kemepetan’ waktu kami bisa sampai di stasiun tepat waktu. Ah skenario Allah begitu indah bukan? Alhamdulillah..

Mengurus Sekolah Anak di Aberdeen

Sehari setelah tiba di Aberdeen, kami berjalan-jalan di sekitar rumah untuk mencari bahan makanan sekaligus survey calon sekolah Safa, putri pertama kami yang usianya 4 tahun 9 bulan saat itu. Sekitar 400 meter dari rumah atau sekitar 8 menit jalan kaki, kami menemukan satu sekolah di jalan Dill Road, River Bank School namanya. Sepulang membeli makanan di Nisa Local, kami beranjak ke Riverbank School dan bertanya seputar pendaftaran murid baru di kantornya. Kami diberi formulir pendaftaran “Schools Placing Request” yang harus diisi lalu dikirim ke Aberdeen City Council. Formulir ini gratis dan dapat diunduh juga di website City Council.

Riverbank school

Selesai makan malam kami baca dengan seksama formulir yang diberikan oleh staf di Riverbank School siang tadi. Formulir terdiri dari enam halaman. School Replacing Request (SPR) Form 2 halaman, SPR 1, SPR 2, SPR 3 dan SPR 4 yang masing-masing 1 halaman. Sempat pusing juga dengan maksud dari masing-masing formulir ini. Namun setelah dilihat di websitenya perbedaan angka di Form SPR tersebut menunjukkan prioritas kita dalam memilih sekolah anak. SPR 1 adalah formulir pendaftaran sekolah yang berlokasi di zona tempat tinggal kita. SPR 2 adalah formulir pendaftaran dimana kakak/saudara dari calon siswa juga terdaftar sebagai siswa di sekolah tujuan, SPR 3 adalah formulir pendaftaran dimana calon siswa berada dalam asuhan ‘childminder’, SPR 4 adalah formulir pendaftaran untuk alasan prioritas diluar yang disebutkan di SPR 1, 2 dan 3.

Mengingat prioritas kami adalah mendaftarkan anak ke sekolah yang berada dalam satu zona dengan tempat tinggal maka kami mengisi form SPR dan SPR 1. Setelah diisi dengan lengkap, lalu kami mengirimnya ke council melalui email ke schoolplacings@aberdeencity.gov.uk pada tanggal 14 September 2014. Tak lama berselang, sekitar seminggu setelah kami mengirim email, kami mendapat surat balasan dari council. Keputusan untuk ‘school placing request’ Safa akan keluar dalam waktu 2 bulan sejak aplikasi diterima. Wah ternyata cukup lama ya dapat izin dari council untuk sekolah. Tapi kami santai saja karena Safa juga masih ‘kecil’, masih bisa belajar secara informal di rumah sambil adaptasi dengan lingkungan yang serba baru. Kami pun tentu masih dalam proses yang sama dengan Safa.

Rabu, 24 September 2014 kami menerima surat dari Riverbank School yang isinya menyatakan bahwa Safa diterima di sekolah tersebut dan kami diminta datang hari Jum’at tanggal 26 September. Alhamdulillah tidak sampai 2 bulan kami harus menunggu.  Hari Jum’at jam 9 pagi kami datang ke Riverbank School dan bertemu dengan Mrs. Sunley, Depute Head Teacher. Dengan ramah dia menyambut saya dan Safa. Dia memberikan informasi kepada kami seputar seragam sekolah, jam masuk dan pulang sekolah, ruang kelas dan guru Safa. Sekolah Dasar dan Menengah (Primary dan Secondary) di Scotland tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis tis tis. Tidak hanya untuk pribumi tapi untuk setiap anak-anak yang tinggal di Scotland, termasuk Aberdeen.

Di Riverbank School, siswa tidak diwajibkan membeli seragam sekolah, yang penting pakai t-shirt putih atau hijau (warna putih lumrah di setiap sekolah primary di Aberdeen sedangkan hijau tergantung ciri khas sekolah masing-masing) serta membawa sepatu khusus (biasanya berwarna hitam, sol karet) untuk dipakai di ruang kelas. Bahkan kami perhatikan ada beberapa siswa yang pakai baju bebas. Kami sendiri membeli t-shirt putih dan cardigan hijau berlogo Riverbank di office. T-shirt, rok dan celana seragam sekolah anak dapat dibeli di beberapa store besar di Aberdeen, seperti Sainsburry (Tu clothing), ASDA (George Clothing), M&S, John Lewis, Tesco (F&F) dengan harga yang bervariasi.

Hari pertama sekolah

Mrs. Sunley mengizinkan Safa untuk sekolah pada hari itu juga tapi kami meminta untuk masuk sekolah hari Senin. Alhamdulillah Senin tanggal 29 September 2014 Safa resmi menjadi siswa kelas Primary 1/2 di Riverbank School. Jadi lama proses pendaftaran sekolah Safa dari aplikasi SPR form ke council hingga Safa masuk sekolah hari pertama adalah 15 hari, cukup singkat bukan? Sekali lagi Alhamdulillah.

Berikut adalah beberapa foto di album ‘Sekolah Safa’ :

Kelas P 1/2

dinding penuh gambar

Sports DayHomework

 

Membuat Akta Lahir dan Paspor Bayi di UK

Sudah sewajarnya bahwa setiap kelahiran pasti dibuatkan akta kelahiran sebagai bukti bahwa sang anak terdaftar di negara. Oleh karena Aidan lahir di Aberdeen, maka Aidan harus terdaftar sebagai anak yang lahir di United Kingdom.

Sangat tidak sulit mendaftarkan Aidan untuk mendapat akta lahir (Birth Certificate), cukup datang ke City Council (semacam kantor pemerintahan) Aberdeen, namanya Marischal College. Kemudian daftar loket, terus menunggu dipanggil untuk pendaftaran anak lahir. Prosesnya cepat, karena proses verifikasi surat dari rumah sakit, mengisi form hingga mencetak akta dilakukan di depan kita. Dokumen lain sebagai back up, paspor orang tua. Prosesnya dari dipanggil sampai dapat akta tidak lebih dari 30 menit! Sangat efisien.

Marischal College, Aberdeen

Terdapat dua jenis Birth Certificate,  mereka menyebutnya small dan big. Small adalah yang hanya mencantumkan identitas anak (tempat lahir, tanggal, dsb) sedangkan Big mencantumkan juga nama orang tua nya. Untuk mendapatkan small tidak dipungut biaya, tapi untuk big dikenakan £10. Bentuk birth certificate sangat sederhana, tapi tetap menggunakan kertas latar belakang khusus.

Kita sebaiknya mempunyai small dan Big, apalagi versi Big tersebut yang laku di Indonesia maupun di KBRI untuk pengurusan paspor. Mungkin tidak perlu heran mengapa terdapat pembedaan seperti itu mengingat pernikahan bukan hal yang ‘wajib’ disini, maka nama orang tua nya pun menjadi ‘tidak terlalu penting’.

Berikutnya adalah mendapatkan paspor Indonesia. Di UK semua harus dilakukan dengan datang sendiri ke KBRI di London. Ada yang bilang bahwa tidak perlu datang bersama bayi nya (mengingat Aidan saat itu kurang dari 30 hari), tapi daripada resiko (plus alasan jalan-jalan hehe), kami serombongan ke London juga. Dan juga karena kami akan pulang September 2015, maka sebaiknya segera mendapat paspor untuk mempermudah keimigrasian.

Dan ternyata memang sangat tidak salah untuk membawa bayi, karena ada form yang harus di cap jempol oleh yang bersangkutan alias bayi tersebut. Syarat ini cap jempol ini memang tidak secara jelas ada di website. Jika masih-masih ragu-ragu dan memang sebaiknya telepon KBRI dulu untuk kepastian nya.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah (semua asli dibawa dan fotocopy diserahkan):

1. Birth certificate (versi big)

2. Paspor orang tua

3. Surat nikah orang tua, sebagai back up Kartu Keluarga

4.  Photo background putih 4 lembar, meskipun yang terpakai 2 sehingga dikembalikan 2. Lebih aman photo di sebuah apotek dekat KBRI, dekat US Embassy juga. Biaya £6 untuk 6 lembar photo, sudah sangat familiar dengan kebutuhan KBRI (hampir 100% diterima).

5. Lapor diri (nah, untuk yang ini harus tahu nomor lapor diri nya. Agak tricky karena bayi belum punya paspor sedangkan lapor diri perlu paspor. Solusinya adalah lapor diri offline di KBRI.

6. Membayar biaya £20 saat pengambilan, yakni hari ketujuh dari dokumen masuk yang lengkap. Jika dikirimkan via pos, maka harus menyerahkan postal address (semacam wesel uang) yang ditujukan ke Indonesian Embassy sebesar £20. Postal Address ini bisa dibeli di Post Office di dekat KBRI London. Dan karena akan dikirim, maka perlu juga membeli registered envelope yakni amplop yang akan digunakan untuk mengirim balik semua dokumen ke alamat kita). Harga envelope nya £7.25 (A4) dibeli juga di post offfice.

Karena Akta yang didapat dari Aberdeen City Council ‘tidak laku’ di Indonesia, maka perlu mendaftarkan akta kelahiran Indonesia di KBRI. Dengan menambah syarat pengisian form akta (jangan lupa ada form akta terpisah) dan biaya £10 yang dibayarkan saat pengambilan akta. Jadi total postal address yang harus diberikan adalah £30, dimana dibeli dengan harga £33.75. Total dengan registered envelope £41.

Jika memang mengagendakan ke London dan sekitarnya selama 7 malam, maka anda tidak perlu membayar tambahan £11, cukup gesek debit card £30 saat pengambilan. Jika hampir-hampir, coba nego dengan KBRI apa bisa diambil lebih cepat, demi £11 itu. 😀

Lalu jadinya seperti apa? Paspor sudah menggunakan buku paspor baru dengan cover tidak sepenuhnya hijau, dan halaman paspor yang penuh warna icon-icon Indonesia, misal ada komodo, gunung bromo dll. Jadi lebih menarik sekaligus mempromosikan Indonesia ketika mengajukan visa dan masuk ke negara lain.

Sedangkan akta kelahiran, sangat berbeda dengan versi akta yang terbit di Indonesia. Akta kelahiran versi KBRI London ini sangat detail, ada identitas orang tua, tanggal lahir, alamat di UK, bahkan status orang tua. Hmm.. agak gimana juga kalau status kami (mahasiswa dan ibu rumah tangga) saat ini terbawa-bawa di akta Aidan selama hidupnya. Plus warna kertasnya biru, dimana jika di copy kemungkinan akan sedikit buram.

Versi Indonesia yang  cukup nama orang tua lebih simple dengan kertas cerah tampaknya harus tetap dibuat, sekalian nanti memperbarui Kartu Keluarga juga. Well, jika buat koleksi dan cerita nantinya.. tidak apalah punya akta kelahiran yang dikeluarkan resmi oleh KBRI di London. 🙂