Triandika Weblog Rotating Header Image

Culture

Ke Kampus ITB; Anti Nyontek

Bukan merupakan yang istimewa sebenarnya berkunjung ke kampus ITB. Namun buat saya, hal ini menjadi sedikit berbeda karena sudah 2 periode dalam 2 bulan terakhir berkunjung sampai seakan ‘menyelami’ kembali kehidupan kampus. Tidak lain karena harus menemani istri tercinta mengejar deadline thesis nya. di LabSehingga waktu off justru lebih banyak di Bandung (baca: di sekitar kampus) daripada di Depok. Seperti minggu ini, 5 hari saya setiap hari ke kampus plus kadang jika sepi ikut ke Lab menemani penelitian bahkan hari libur sekalipun (sudah pasti mas tidak mengerti apa yang dinda kerjakan, namun cukup membantu kakak menemani di Lab kan? 🙂 ).

(more…)

Mengikuti Rencana Indah Hayam Wuruk-Dyah Pitaloka

Setelah berlalu lebih dari 650 tahun, Perang Bubat, perang tak seimbang yang menyebabkan kematian seluruh rombongan Kerajaan Sunda yang dipimpin Prabu Maharaja Linggabuana, termasuk sang putri Dyah Pitaloka yang hendak menikah dengan Hayam Wuruk dari Majapahit, ternyata masih menyisakan luka hingga saat ini.

Selain tak ada nama jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, dan Majapahit di Bandung dan sejumlah kota lain di Jawa Barat, salah bentuk luka yang tersisa itu adalah larangan, atau setidaknya keberatan, bagi orang Sunda untuk menikah dengan orang Jawa. Begitu juga sebaliknya. Meski makin lama makin hilang—dan kita tentu berharap begitu—ada kalangan yang menilai pernikahan antara lelaki Sunda dan wanita Jawa tak akan membentuk rumah tangga yang harmonis. Namun kalangan lain justru menganggap pernikahan antara lelaki Jawa dan wanita Sundalah yang sulit menghasilkan rumah tangga yang serasi.

Sejak kapan larangan-atau keberatan-seperti itu ada? (more…)